Survei Pilkada Kota Malang: Belum Ada yang Aman

Survei Pilkada Kota Malang: Belum Ada yang Aman
Survei Pilkada Kota Malang: Belum Ada yang Aman. Radar Malang/JPNN.com

”Kami sudah diminta kembali ke partai dan mengamankan suara masing-masing,” tegasnya.

Instruksi tersebut, kata Dito, bukan tanpa alasan. Kembalinya timses ke partai dilakukan agar pundi-pundi suara partai tidak hilang. Dia mengklaim Menawan sudah mempunyai 150 ribu suara. Itu berdasarkan surve internal Menawan pada April lalu.

”Sangat ketat, namun survei kami membeberkan 50 persen warga Kota Malang memilih golput,” kata politikus PAN itu.

Maka, mengamankan suara di partai masing-masing adalah logis. Apalagi, kata dia, Menawan tempat berkumpulnya partai besar. Selain suara partai, kata dia, pihaknya yakin suaranya aman karena ada simpatisan, relawan, Ansor, dan muslimat NU.

”Kami juga tidak tidur. Silent operation juga kami lakukan, meraup suara dari lawan,” ucapnya lantas tersenyum.

Dito mengklaim timnya berhasil menggerogoti suara paslon lawan. Hal itu diyakini tak lepas dari keunikan peta pilwali Malang. Pundi-pundi suara dari salah satu paslon lawan, menurutnya, akan susut karena sudah telanjur kecewa.

”Tingginya angka golput kami yakini datang dari gelembung suara petahana (Asik). Sulit suara itu diambil karena pemilik suara benar-benar kecewa. Maka, realistis kami mempertahankan suara kami sendiri,” terang jubir tim paslon nomor urut satu itu.

Sedangkan juru bicara Asik, paslon nomor urut 2, Arief Wahyudi tidak mau survei ini hanya dijadikan bahan bacaan. Dia menegaskan, survei semacam ini akan dijadikan acuan untuk terus berpacu dalam kontestasi. Anton yang masih menempatkan dirinya sebagai pendulang suara loyal tertinggi dibanding calon lain, kata Arief, sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Prodi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Brawijaya menggelar survei Pilkada Kota Malang, Jawa Timur pada April 2018

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News