Survei: Setengah Warga Australia Tak Keberatan Ganti Hari Nasional

Jajak pendapat tersebut mengungkapkan hampir setengah dari mereka yang disurvei percaya bahwa Australia Day seharusnya tidak dirayakan di hari yang menyinggung penduduk asli benua Australia.
Perdebatan masih berlanjut
Wakil direktur The Australia Institute, Ebony Bennett mengatakan 37 persen warga yang ikut survei percaya tanggal 26 Januari telah menyinggung perasaan suku Aborigin.
"Saya pikir kita masih melihat perdebatan yang memecah belah yang masih belum selesai," katanya.
Tidak ada kejelasan tanggal berapa Australia Day harus dipindahkan, jika hal tersebut diputuskan.
"Beberapa orang memilih tanggal disaat benua ini diberi nama Australia, sementara yang lain memilih hari nasional diperingati saat adanya tanda tangan perjanjian dengan suku Aborigin, yang belum terjadi hingga saat ini atau saat Australia menjadi negara republik," ujar Ebony.
"Jadi saya rasa ini masih terjadi perdebatan, tapi menunjukkan orang-orang bersedia terlibat."
Senator Di Natale ingin perubahan apa pun yang terjadi akan dibahas secara mendalam.
"Saya pikir ini adalah bagian dari percakapan berkelanjutan yang perlu kita hadapi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah terus melakukan perbincangan ini dengan masyarakat Australia," katanya.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia