Survei SI: Elektabilitas SBY Merosot, JK Naik
Senin, 06 Juli 2009 – 19:22 WIB

Survei SI: Elektabilitas SBY Merosot, JK Naik
JAKARTA - Hasil penelitian terbaru dari lembaga survei Strategic Indonesia (SI) soal keterpilihan (elektabilitas) capres-cawapres pada Pilpres 2009, menunjukkan bahwa elektabilitas SBY-Boediono mengalami penurunan, sementara JK-Wiranto meningkat secara signifikan, sehingga memunculkan prediksi bahwa pilpres akan berlangsung dua putaran. Hal tersebut disampaikan peneliti senior SI, Hendrik Lokra, didampingi dua anggota penelitinya, masing-masing Soenaryo dan Audy Wuisang, saat jumpa pers di Jakarta, Senin (6/7). Berdasarkan rekapitulasi hasil survei di Pulau Jawa (mencakup 6 provinsi, 39 dapil dan 99 kabupaten/kota), terlihat bahwa pasangan SBY-Boediono masih unggul dengan angka 49,80 persen, yang berarti juga mengalami penurunan dibanding survei-suvei sebelumnya yang masih berada pada angka di atas 55 persen. Sementara, pasangan JK-Wiranto mengalami kenaikan signifikan hingga 27,65 persen, serta pasangan Mega-Prabowo sebesar 22,19 persen.
Dijelaskan Hendrik, survei yang dilakukan secara mandiri ini hanya bertujuan untuk memperoleh gambaran awal hasil pilpres pada 8 Juli 2009. Survei dilakukan di 15 provinsi di Jawa dan Sulawesi, ditambah Riau dan Jambi, mencakup 51 daerah pemilihan dan 135 kabupaten/kota, dengan jumlah responden sebanyak 18.439 orang yang mempunyai hak pilih. Sementara metode pengambilan sampel dalam survei ini adalah Accidential Cluster Sampling (sampel berdasarkan kriteria), yang dilakukan selama tiga hari pada 1-3 Juli 2009 oleh Tim Survei Nasional SI.
Baca Juga:
"Survei ini juga untuk menjajaki elektabilitas pasangan capres-cawapres yang pada awal masa kampanye tampak agak jauh selisihnya. Selama ini, elektabilitas SBY-Boediono sering ditempatkan pada peringkat pertama, dengan jarak yang teramat lebar dengan pasangan lainnya," kata Hendrik Lokra.
Baca Juga:
JAKARTA - Hasil penelitian terbaru dari lembaga survei Strategic Indonesia (SI) soal keterpilihan (elektabilitas) capres-cawapres pada Pilpres 2009,
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo