Survei SMRC: Kalangan Muslim Masih Lebih Memilih Ahok Ketimbang Pesaing

jpnn.com - JAKARTA - Isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) ternyata tidak laku untuk menyerang Basuki T Purnama alias Ahok. Bahkan, mayoritas pendukung calon gubernur yang beken disapa dengan panggilan Ahok itu justru dari kalangan muslim.
Merujuk pada survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), 35 persen dari responden muslim memilih Ahok yang berduet dengan Djarot. Sedangkan 26,2 persen memilik Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sisanya ada 23,7 persen yang memilih Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Basuki masih banyak dipilih dari agama Islam dibanding pesaing-pesaingnya," ucap Direktur SMRC Sirojuddin Abbas di dalam jumpa pers tentang hasil survei lembaganya di Jakarta, Kamis (20/10).
Tak hanya itu, pendukung Ahok juga dari kalangan beretnis Jawa dan Betawi. Untuk etnis Jawa, pasangan Ahok-Djarot unggul dengan perolehan 51,1 persen.
Sedangkan duet Agus-Sylvi hanya mengantongi 20 persen dukungan dari responden beretnis Jawa. Untuk kategori yang sama, Anies-Sandiaga hanya mengantongi dukungan 19,7 persen.
Sementara untuk etnis Betawi yang mendukung Ahok-Djarot ada di angka 33,8 persen. Sisanya ada 32,5 persen untuk Agus-Sylvi dan 21,3 persen untuk Anies-Sandiaga.
"Ahok unggul di semua komponen etnik di Jakarta kecuali Minang. Karena Anies yang paling disukai kelompok Minang," jelasnya.
Survei SMRC digelar pada 1-9 Oktober 2016. Survei terhadap 648 responden melalui metode wawancara langsung itu memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,9 persen.(uya/JPG)
JAKARTA - Isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) ternyata tidak laku untuk menyerang Basuki T Purnama alias Ahok. Bahkan, mayoritas pendukung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Polemik Band Sukatani soal Lagu Bayar Polisi, Dewi Juliani: Itu Kritik yang Harus Diterima
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu