Survei Terbaru: Amerika Serikat Terbelah soal Pemakzulan Presiden Trump
jpnn.com, JAKARTA - Isu pemakzulan Presiden Donald Trump ternyata membelah warga Amerika Serikat ke dalam dua kelompok yang hampir sama besarnya. Demikian menurut survei terbaru yang dirilis ABC News/Washington Post, Jumat (1/11).
Menurut survei tersebut, upaya pemakzulan oleh Partai Demokrat didukung 49% publik, dengan 47% menolak. Sebagai perbandingan, tingkat dukungan publik terhadap pemakzulan Bill Clinton pada 1998 silam hanya 27%.
Proses pemakzulan yang sedang bergulir parlemen dipicu dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Trump terkait skandal Ukraina. Trump diduga memanfaatkan jabatannya untuk menekan Ukraina agar mengusut dugaan korupsi yang menyerempet bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Survei menunjukkan bahwa 55% publik meyakini Trump melakukan kesalahan dalam skandal Ukraina. Sementara 47% menilai kesalahan presiden berlatar pengusaha itu masuk kategori sangat serius.
Meski begitu, dukungan terhadap pemakzulan tidak berbanding lurus dengan pandangan publik terhadap Partai Demokrat. Sebanyak 50% menyatakan tidak setuju dengan cara Demokrat di Kongres menangani pemakzulan ini. Sedangkan 51% menilai motif Partai Demokrat menggulirkan pemakzulan adalah untuk menyerang Trump dan bukan menegakkan konstitusi.
Di sisi lain, 58% publik tidak setuju dengan cara Trump menanggapi proses pemakzulan. Selain itu, 55% menilai kader Partai Republik di Kongres lebih tertarik melindungi Trump ketimbang menegakkan konstitusi.
Survei ini dilakukan melalui sambungan telepon pada 27-30 Oktober terhadap 1.003 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei berada di angka 3,7%. (ABC/dil/jpnn)
?Isu pemakzulan Presiden Donald Trump ternyata membelah warga Amerika Serikat ke dalam dua kelompok yang hampir sama besarnya. Demikian menurut survei terbaru yang dirilis ABC News
Redaktur & Reporter : Adil
- Survei Axispol: Elektabilitas Muflihun-Ade Unggul di Pilkada Kota Pekanbaru
- Pilkada Muba: Elektabilitas Toha-Rohman Melesat, Lucianty-Syafaruddin Tiarap
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan