Survei Terbaru: Elektabilitas PSI Mengejutkan, 3 Partai Terancam Terdepak dari Senayan
![Survei Terbaru: Elektabilitas PSI Mengejutkan, 3 Partai Terancam Terdepak dari Senayan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/02/06/hasil-survei-yang-dilakukan-indometer-pada-21-27-januari-202-bime.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Survei Terbaru: Elektabilitas PSI Mengejutkan, 3 Partai Terancam Terdepak dari Senayan.
Hasil survei yang dilakukan Indometer menunjukkan tiga partai, yakni NasDem, PPP dan PAN terancam gagal ke Senayan karena elektabilitas parliamentary threshold masih di bawah empat persen.
Survei Indometer dilakukan pada 21-27 Januari 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang dipilih secara acak bertingkat survei.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Nasdem, PPP, dan PAN terancam gagal melenggang ke Senayan, sedangkan PSI terus mengalami kenaikan elektabilitas," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/1).
Leonard mengatakan elektabilitas NasDem sedikit mengalami kenaikan setelah sebelumnya terus menurun pascamendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Hasil survei Indometer menunjukkan saat ini partai besutan Surya Paloh tersebut memiliki elektabilitas sebesar 3,0 persen atau masih di bawah batas aman parliamentary threshold sebesar empat persen.
Artinya, dengan elektabilitas tersebut NasDem masih terancam tidak bisa kembali ke Senayan.
Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas PSI mengejutkan dan ada 3 partai politik berpotensi terdepak dari Senayan.
- Megawati dan Paus Fransiscus Bertemu, Suasananya Seperti Ini
- Guntur Romli Sebut KPK Lakukan Manipulasi di Kasus Hasto
- Tanggapi Proses Praperadilan, Praktisi Hukum Nilai KPK Bekerja Atas Dasar Pesanan
- Ketua DPR RI dan Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
- Ronny PDIP: Penetapan Harun Jadi Anggota DPR Sah Secara Hukum
- PSI Kritik Kenaikan Tarif Air Bersih, Akademisi Beri Penjelasan Begini