Survei Terbaru LSI: Publik Anggap KPK Lebih Efektif ketimbang Presiden Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil jajak pendapatnya yang terbaru tentang persepsi publik terhadap korupsi di tanah air.
Survei bertitel Persepsi dan Evaluasi Pemberantasan Korupsi Menurut Kalangan Pelaku Usaha dan Pemuka Opini itu melibatkan 1.008 responsen dari 36 kota di Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, hasil survei itu memperlihatkan 51 persen respondennya tidak puas dengan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kepuasan terhadap kinerja KPK saat ini terbelah. Yang puas dengan kinerja KPK sekitar 48 persen, yang tidak puas 51,1 persen," kata Djayadi Hanan dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2).
Namun, mayoritas kalangan pengusaha dan pemuka opini yang menjadi responden dalam survei itu menilai KPK sangat baik atau baik dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Yang paling rendah dinilai ialah kinerja KPK dalam tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi tindak pidana korupsi," kata Djayadi.
Selain itu, mayoritas responden atau 69,8 persen menempatkan KPK di urutan pertama dalam hal pemberantasan korupsi. Sebab, lembaga yang kini dipimpin Firli Bahuri itu dianggap paling efektif dalam memberantas rasuah.
Di bawah KPK ialah Ombudsman RI (60,2 persen), lalu Badan Pemeriksa Keuangan di peringkat ketiga dengan 57,3 persen. Adapun di peringkat keempat ialah ada Presiden Joko Widodo (56,3 persen).
Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam survei terbarunya merangkum persepsi para pelaku usaha dan pemuka opini tentant pemberantasan korupsi di tanah air.
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden, KPK Panggil Dirut Anomali Lumbung Teddy Munawar
- KPK Menyita 44 Aset dan Ratusan Miliar terkait Kasus Korupsi di LPEI
- KPK Dalami Keterlibatan Shanty Alda dalam Kasus Suap dan TPPU Abdul Gani Kasuba
- Gelar Aksi di KPK, BNAK Soroti Soal Gaya Hidup Mewah Dua Petinggi Kejagung Ini
- KPK Memburu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Wahai Paman Birin, di Mana Kau?