Survei terbaru: Pria Usia Paruh Baya di Australia adalah Kelompok yang Paling Kesepian

Survei terbaru: Pria Usia Paruh Baya di Australia adalah Kelompok yang Paling Kesepian
Beberapa organisasi kesehatan memperingatkan dampak psikologis dan kesehatan bagi pria yang mengalami kesepian. (Reuters: David Gray)

"Dengan berbagai alasan, pria secara sosial saat itu mulai memberikan perhatian ke hal lain. Jadi mereka kemudian kehilangan jejak persahabatan, tidak lagi menjadi prioritas, dan kemudian itu bisa berdampak serius."

Koneksi yang lebih baik di paruh baya

Bagi semua jenis kelamin, mendapat teman-teman baru di usia paruh baya adalah hal yang tidak mudah, namun menurut Dr Seidler hal tersebut lebih susah lagi bagi pria.

"Ada berbagai halangan sosial yang kadang menjadi hal yang terus dipegang oleh banyak pria," katanya.

"Namun saya selalu menyarankan, baik lewat praktik konsultasi maupun lewat penelitian bahwa sering kali kita meremehkan kekuatan persahabatan yang bisa menyelamatkan banyak hal dalam hidup kita."

"Kita sebenarnya adalah makhluk sosial. Inilah sebenarnya fungsi utama kita di dunia ini berhubungan satu dengan yang lain, dan kita harus memastikan itulah yang menjadi bagian dari kegiatan kita sehari-hari."

Baik Dr Seidler dan von Saldern mendorong kegiatan menjadi relawan untuk pria paruh baya untuk meningkatkan koneksi sosial.

Von Saldern memberikan contoh misalnya menjadi relawan di klub sepak bola lokal.

"Bahkan kalau pun mereka tidak mengenal olahraga tersebut, mereka bisa menikmati kebersamaan, makan bersama-sama, dan berbicara dengan orang di sebelah mereka," kata von Saldern.

Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan organisasi kesehatan bagi pria Healthy Male menyimpulkan bahwa 43 persen pria Australia mengalami kesepian, dan 16 persen di antaranya mengalami tingkat kesepian yang parah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News