Survei Terbaru SMRC: Elektabilitas Ganjar Berubah Signifikan, Prabowo & Anies Stagnan

jpnn.com, JAKARTA - Saiful Mujani Research & Consulting atau SMRC merilis hasil survei terbarunya tentang elektabilitas bakal capres Pilpres 2024.
Dari tiga nama bakal yang selama ini menonjol di publik, Ganjar Pranowo menunjukkan perubahan paling signifikan dalam hal tingkat keterpilihan atau elektabilitas.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyatakan survei terbaru itu dilakukan pada 31 Juli – 11 Agustus 2023. Jumlah respondennya sebanyak 4.260 orang.
Deni menjelaskan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mendominasi elektabilitas berdasar top of mind di kalangan responden. Ganjar di angka 22,7 persen, sedangkan Prabowo pada angka 20,8 persen.
“Dua nama itu (Ganjar dan Prabowo) memang signifikan dari nama-nama lain,” ujar Deni dalam paparannya yang disiarkan kanal SMRC TV di YouTube, Rabu (23/8).
Di bawah Prabowo baru ada Anies Baswedan dengan 12 persen dan Joko Widodo (6,8 persen). Nama Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil juga masuk dalam daftar itu, tetapi angkanya masing-masing hanya 0,3 persen.
Nama-nama lain yang muncul ialah Puan Maharani, Rocky Gerung, Sandiaga Uno, Megawati Soekarnoputri, Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki T Purnama, Khofifah Indar Parawansa, Susilo Bambang Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD yang masing-masing 0,1 persen.
Deni menjelaskan elektabilitas Ganjar meningkat 4,1 persen dalam sebulan terakhir. “Prabowo Subianto dalam satu bulan terakhir stagnan,” imbuh Deni.
Survei terbaru Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan jarak elektabilitas Prabowo dengan Ganjar mengkecil. Anies kalah dalam berbagai simulasi.
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Pertemuan Prabowo dengan Megawati Memicu Beragam Spekulasi
- Gerindra Happy Kepemimpinan Prabowo Didukung Megawati
- Setelah Bersua Prabowo, Sebaiknya Megawati Juga Bertemu SBY dan Jokowi
- Konon, Partai Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo Bertemu Megawati
- Efriza Merespons Pertemuan Prabowo dan Megawati, Pertanda PDIP Gabung di Pemerintahan?