Survei Tokohnya Itu-Itu Saja
Kamis, 07 Juni 2012 – 06:31 WIB
Dia berharap lembaga survei itu berani mendobrak dengan memasukkan nama-nama baru. ”Kalau saja lembaga survei berani tak mencantumkan pemain lama, tentu ada harapan tokoh muda muncul untuk memimpin,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan nama-nama capres dan cawapres hasil survei itu hanya daur ulang nama-nama lama saja. ”Hasil survei demikian menunjukkan kalau pentas politik nasional masih mendasarkan diri pada cara-cara lama dan pada nama-nama lama. Ini tidak akan membawa perubahan terhadap Indonesia,” jelas Ray, di Jakarta, Rabu (6/6).
Menurutnya, dengan beban bangsa yang semakin berat maka yang dibutuhkan bangsa ini tokoh baru yang lebih muda dan fresh, bukan yang daur ulang. ”Karena pemimpin muda memiliki banyak kelebihan dan lebih cocok untuk bangsa Indonesia. Apalagi kondisi bangsa ini yang sedang menghadapi berbagai masalah. Makanya tak mungkin kepemimpinan diberikan pada yang lama dan tua,” urai Ray Rangkuti.
Dikatakan, sudah saatnya ada gerakan nasional untuk lebih memunculkan tokoh muda dan baru ke pentas nasional demi menggantikan tokoh tua yang didaur ulang itu. Tokoh-tokoh itu bisa datang dari berbagai kalangan seperti dari profesional maupun tokoh-tokoh di daerah yang kepemimpinannya menonjol.
TOKOH-tokoh lama yang disurvei kembali dipersoalkan. Survei yang dilakukan Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) misalnya, yang diteliti selalu saja tokoh-tokoh
BERITA TERKAIT
- Borok Moral Persepi Terbongkar, Dewan Etik Punya Peran Ganda
- Sapa Warga Purwokerto, Jokowi dan Cagub Ahmad Luthfi Ngopi Bareng di Mal
- Jaringan Pemantau Pemilu Kembali Desak DKPP Pecat Pimpinan KPU & Bawaslu Lahat
- Ingin Warga Jakarta Sejahtera, Aliansi Masyarakat Sunda Dukung Pram-Doel
- Ribuan Pemuda Indonesia Center Deklarasi Dukungan kepada Ridwan Kamil
- Indah Amperawati Siap Wujudkan Pemerataan Pembangunan di Lumajang lewat Program Dana Dusun