Survei: Warga Jatim Tolak Fatwa Wajib Pilih Khofifah

Survei: Warga Jatim Tolak Fatwa Wajib Pilih Khofifah
Survei Pusat Studi Media Baru dan Perubahan Sosial Universitas Negeri Surabaya terkait fatwa wajib memiih Khofifah di Pilguib Jatim. Foto: for JPNN.com

Ardhie menambahkan, terbitnya fatwa itu ikut menggerus suara Khofifah-Emil. Publik yang masih belum menentukan pilihan menjadi resisten karena divonis bahwa jika mereka tidak memilih Khofifah-Emil, maka akan berdosa. ”Fatwa itu berkorelasi negatif ke persepsi publik terhadap Bu Khofifah dan Pak Emil,” jelas alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.

Berdasarkan survei tersebut, calon gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan cawagub Puti Guntur Soekarno meraih 49,3 persen, mengungguli Khofifah-Emil yang mendapatkan 43,7 persen. ”Yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan sebesar tujuh persen,” imbuh alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut. (adk/jpnn)


Survei itu dilakukan pada 8-22 Juni 2018, sedangkan fatwa farhu ain pilih Khofifah mulai beredar pada 3 Juni 2018.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News