Survei Y-Publica: Jokowi Makin Jauh Tinggalkan Prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan survei terbaru Y-Publica, elektabilitas kedua paslon dalam Pilpres bergerak meningkat. Jokowi-Ma’ruf kini mencapai titik tertinggi dengan 55,3 persen. Hal ini membuat Prabowo-Sandi tertinggal dengan elektabilitas 35,2 persen.
Meskipun Prabowo-Sandi terus menikmati kenaikan elektabilitas sejak lima bulan terakhir, tetapi selisihnya masih cukup jauh, mencapai 20,1 persen.
“Ini berarti bahwa jika tidak ada perubahan berarti, katakan blunder di kubu petahana, bisa dipastikan Jokowi-Ma’ruf akan memenangkan Pilpres 2019,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono di Jakarta, Sabtu (13/4).
Menurut Rudi, sisa undecided voter yang tinggal satu digit sebesar 9,6 persen akan terbagi ke kedua paslon. Jika diekstrapolasikan, Jokowi-Ma’ruf berpeluang mendapat elektabilitas hingga 61,1 persen.
Sedangkan Prabowo-Sandi bisa memperoleh hingga 38,9 persen. “Sangat berat bagi Prabowo-Sandi dapat mengejar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” tegas Rudi.
BACA JUGA: Survei ASI: Jokowi 52,4, Prabowo 38,9 Persen
Kenaikan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berkorelasi dengan meningkatnya kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Sebelumnya kepuasan publik cenderung menurun sejak bulan Oktober 2018, tetapi kini mulai pulih.
Kepuasan mencapai 71,2 persen, masih di bawah nilai tertinggi pada Agustus 2018 sebesar 72,9 persen. Sosok capres masih menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas dua partai politik (utama) pengusung paslon.
Berdasarkan survei terbaru Y-Publica, elektabilitas kedua paslon dalam Pilpres bergerak meningkat. Jokowi-Ma’ruf kini mencapai titik tertinggi dengan 55,3 persen.
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik