Survey Pernikahan Sejenis Dimata Warga Keturunan Asia
Pemungutan suara dikalangan warga etnis diperkirakan akan memainkan peran penting dalam hasil survei pernikahan sesama jenis.
Satu dari tiga orang Australia lahir di luar negeri dan sekitar 40 persennya berasal dari Asia.
Profesor Sosiologi dari Universitas Teknologi di Sydney, Andrew Jakubowicz, memperkirakan 60 persen orang Australia yang memiliki garis keturunan Asia akan memilih tidak/’No’ dan suara mereka bisa menjadi sangat penting bagi kampanye Tidak/’No’.
"Pemungutan suara yang memilih opsi tidak/’No’ akan sangat tergantung pada mendapatkan sebanyaknya mungkin masyarakat etnis untuk memilih," katanya.
"Kami sudah melihat itu dan itu sudah menyebabkan rakit di sejumlah komunitas yang berbeda.
"Secara total mereka tidak bisa memenangkan suara ‘No’ sendiri, tapi tanpa dukungan masyarakat etnis, pilihan opsi ‘No’ tidak akan memiliki banyak kesempatan."
Menurutnya beberapa komunitas Muslim, khususnya orang Pakistan dan Malaysia, telah secara aktif berkhotbah menentang pernikahan sesama jenis.
Berikut adalah contoh pendapat dari berbagai orang Australia dengan garis keturunan Asia yang tinggal di Sydney.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat