Surveyor Indonesia Terapkan Digitalisasi di Seluruh Lini Usaha
jpnn.com, JAKARTA - PT Surveyor Indonesia (SI) menerapkan transformasi digitalisasi, hampir di seluruh lini kegiatan usaha.
Pasalnya, dampak pandemi Covid-19, membuat pelaksanaan operasional perusahaan sempat menjadi tidak efisien.
Setelah menerapkan digitalisasi, capaian laba Surveyor Indonesia bisa naik dan mampu memenuhi target yang ditetapkan Kementerian BUMN.
Anggota Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Jasa Survei atau IDSurvey ini juga menargetkan bisa menurunkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di bawah 92 persen pada tahun ini.
"Ternyata, transformasi ini hasilnya bagus. Cost berkurang, efektivitas berjalan dan makin efisien. BOPO makin diperketat, dari 97 persen di 2020, bisa turun ke 95 persen pada 2021. Target tahun ini harus turun lagi di bawah 92 persen. Dengan proses digitalisasi, kami optimis target yang ada bisa kami capai," ujar Direktur Utama PTSI, M Haris Witjaksono, Rabu (27/7).
Haris menyebut, transformasi melalui digitalisasi yang diterapkan secara menyeluruh ini sangat penting, khususnya di tengah isu global dan regional saat ini.
Menurutnya, perseroan harus bisa mengubah tantangan yang terjadi selama pandemi ini menjadi peluang bisnis yang bisa menopang kinerja perusahaan ke depannya.
Saat ini, pelayanan PTSI cenderung pada kegiatan laboratorium, pemeriksaan kualitas dan kuantitas untuk komoditi, konsultasi terkait infrastruktur dan kegiatan Pemerintah.
Dengan proses digitalisasi, PT Surveyor Indonesia (SI) optimistis target perusahaan bisa dicapai.
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024
- Begini Penjelasan Ahli Hukum Bisnis soal Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Taspen Pastikan Kelancaran Penyaluran Dana Pensiun kepada 3,1 Juta Peserta
- BAZNAS Tingkatkan Sinergi dengan Mitra untuk Penguatan Layanan Zakat
- MDMedia Kembali Gelar 'SEA Today Golf Day'