Surya Dinilai Otoriter, Kader NasDem Tak Betah

Surya Dinilai Otoriter, Kader NasDem Tak Betah
Surya Dinilai Otoriter, Kader NasDem Tak Betah
"Entah itu merah dalam arti belum memberikan dukungan tertulis kepada Surya Paloh, atau merah saat verifikasi KPU. Tetapi yang jelas selama dua tahun di bawah kepemimpinan saya, terbukti roda organisasi partai berjalan dengan baik di Provinsi Maluku,” tegasnya.

Diakuinya, menjelang Kongres NasDem pekan lalu memang ada utusan dari DPP NasDem yang menawari uang Rp 100 juta agar memberikan dukungan tertulis kepada Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem. Iming-iming itu ditawarkan saat pertemuan di Hotel Mercure Ancol, pertengahan Januari lalu. "Uang sebesar itu akan dikemas dalam bentuk bantuan biaya pelaksanaan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil),” beber Isa.

Bukan kali ini saja NasDem ditinggal kadernya. Sebelumnya Ketua Dewan Pakar NasDem, Hary Tanoesudibjo dan Sekjen Partai NasDem, Ahmad Rofiq juga meninggalkan partai yang awalnya ormas itu. Alasan mereka, karena tak sejalan lagi dengan Surya Paloh.

Seperti diketahui, Surya Paloh dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai NasDem pada Kongres di Jakarta, 25-26 Januari pekan lalu. Dalam Kongres yang diikuti 1500 peserta itu, 498 DPD dan 32 DPW NasDem plus 5 organisasi sayap secara aklamasi mengangkat bos Media Group itu sebagai ketua umum mengantikan patrice Rio Capella.(ara/jpnn)

JAKARTA - Pascapenetapan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) pada kongres di Jakarta, pekan lalu, makin banyak kader


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News