Surya Paloh Perkarakan Penyelenggara Pemilu Sulteng ke DKPP
jpnn.com - JAKARTA - Pengaduan Partai NasDem terkait dugaan pelanggaran kode etik sejumlah penyelenggara pemilu di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sulteng) diterima Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Hari ini, Jumat (30/8) sekitar pukul 16.00 WIB, DKPP akan menggelar sidang perdana kasus tersebut.
Sidang ini terbilang unik karena jumlah Teradu yang mencapai 11 orang. Mereka terdiri dari komisioner KPU kapubaten Morowali dan Tolitoli serta lima Komisioner KPU Sulteng. Empat orang komisioner Bawaslu Provinsi dan seorang staf ahli juga dimasukkan dalam daftar pihak Teradu.
Meski dugaan pelanggaran kode etik ini terjadi di tingkat daerah, namun Partai NasDem tidak tanggung-tanggung menanganinya. Ketua DPP Bidang Hukum Partai NasDem, Taufik Basari turun tangan langsung sebagai Pengadu. Ia bertindak sebagai kuasa Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capela.
Pokok aduan yakni tidak lolosnya calon anggota DPRD dari NasDem ke dalam Daftar Calon Tetap (DCT) dengan alasan pernah tersangkut kasus pidana dengan ancaman 5 tahun atau lebih. Menurut Partai NasDem, keputusan ini bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan peraturan perundangan. Pasalnya, yang bersangkutan terkena pidana karena alasan politik alias tahanan politik.
Untuk sidang perdana ini, agendanya adalah penyampaian pengaduan oleh pengadu dan mendengarkan jawaban teradu. Sidang dipimpin oleh majelis yang terdiri dari Valina Singka, Ida Budhiarti, Saut H Sirait, Nur Hidayat Sardini dan Nelson Simanjuntak. (dil/jpnn)
JAKARTA - Pengaduan Partai NasDem terkait dugaan pelanggaran kode etik sejumlah penyelenggara pemilu di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sulteng)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret