Surya University Gelar Surya ArTecne
jpnn.com - JAKARTA - Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua faktor utama kemajuan sebuah bangsa. Untuk mencapai kesempurnaan dua hal tersebut, diperlukan proses riset. Terbukti, melalui riset dan pengembangannya, negara-negara maju bisa membangkitkan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya.
Sayang, porsi proses riset masih kurang di Indonesia. Padahal untuk dapat bersaing di kancah internasional, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggulan yang menguasai sains dan teknologi. Lewat cara inilah bangsa ini dapat menjadi trendsetter dalam inovasi dan pelaku utama yang mampu bertahan dalam persaingan global.
Untuk menghasilkan SDM yang kompetitif, dibutuhkan pola pembelajaran baru untuk mengurangi ketertinggalan Indonesia bersaing dengan negara maju. Untuk itu, universitas yang benar-benar berbasis riset (university-based research) sangat dibutuhkan.
“Pembudidayaan riset di lingkungan kampus merupakan langkah awal untuk mencapai visi Indonesia Jaya pada 2030. Banyaknya riset yang dilakukan akan mampu mengangkat Indonesia sebagai salah satu negara maju,” ungkap Pendiri sekaligus Rektor Surya University, Prof. Yohanes Surya, PhD, Kamis (7/8).
Saat ini, Indonesia memang telah memiliki universitas riset atau research university. Namun, hampir tak satu pun dari universitas-universitas tersebut berbasis riset atau research-based university, yang seluruh program studinya merupakan hasil riset para dosen yang diajarkan di dalam ruang kelas.
Yohanes mengatakan, andai semua perguruan tinggi menjadi research-based university maka Indonesia sudah lama unggul dan menjadi trendsetter dalam banyak bidang di tengah persaingan global yang kian ketat. "Ssudah saatnya Indonesia diperhitungkan di dunia internasional melalui riset sains dan teknologinya. Karena itulah Surya University sebagai universitas pertama berbasis riset di Indonesia, menitikberatkan riset sebagai fokus utama dalam program belajar mengajar, dengan didukung oleh 200 putera-puteri terbaik Indonesia bergelar doktor," katanya.
Sebagai universitas berbasis riset, sejak semester awal, mahasiswa diajak untuk terjun ke dalam riset sesuai dengan program studinya masing-masing dengan dukungan dari 78 pusat penelitian (research center) yang ada di Surya University. Sebagai hasilnya, sudah banyak hasil riset mahasiswa yang dihasilkan dari berbagai program studi revolusioner yang tercakup dalam tiga fakultas yang ada, yaitu Fakultas Green Economy & Digital Communication (terdiri dari program studi Agribusiness, Green Economy, Technopreneurship, dan Digital Communication), Fakultas Clean Energy & Climate Change (terdiri dari program studi Physics Energy engineering, Chemical & Green Process Engineering, dan Environmental Engineering), serta Fakultas Life Sciences (terdiri dari program studi Nutrition and Food Technology, Biotechnology & Neurosciences, dan Human Computer Interaction).
Hasil karya riset mahasiswa Surya University ini akan dipamerkan melalui Simposium Riset dalam bentuk Poster Displays di dalam kegiatan bertajuk Surya ArTecne I – Xplore The Future, Surya University 2014, yang bekerjasama dengan Jawa Pos National Network (JPPN).
JAKARTA - Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua faktor utama kemajuan sebuah bangsa. Untuk mencapai kesempurnaan dua hal tersebut, diperlukan
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas