Susah Dimatikan, Windows XP Masih ’Hidup’

JAKARTA – Setelah 13 tahun, sistem operasi Windows XP resmi ’’dimatikan’’ Microsoft pada April tahun lalu. Nah, siapa sangka, meski sudah tidak lagi mendapat dukungan pembaharuan, sistem operasi tersebut ternyata masih hidup. Malah, penggunanya masih yang terbanyak ke-2 di dunia.
          
Dilaporkan CNet, pengguna Windows XP 16.94 persen. Cukup membuktikan kalau sistem operasi itu sangat populer dan masih jauh dari ’’kematian’’. Bahkan, Windows 8.1 sebagai sistem terbaru belum mendekati popularitas Windows XP. Buktinya, pemakai Windows 8.1 baru 10.55 persen.
          
Angka itu didapat dari analisa pengguna yang tersambung ke internet pada Maret lalu. Melalui lalu lintas website, dilakukan analisa dari sistem operasi apa mereka berselancar ke internet. Tentu saja, angka yang dipublikasikan CNet bisa berubah karena banyak computer yang tidak tersambung internet.
          
Meski masih populer, pemakainya terus merosot. Jika dibandingkan data pengguna pada Februari, terjadi penurunan 2.2 persen. Data yang ada, pengguna Windows XP selama Februari masih 19.1 persen.
          
Diperkirakan, masih banyaknya pengguna Windows XP karena lamanya sistem operasi itu menemani pengguna komputer. Sistem operasi pengganti Windows XP seperti Vista, Windows 7, dan Windows 8 rata-rata berumur singkat. Microsoft sendiri memperkirakan ada 1,5 miliar pengguna Windows XP di seluruh dunia.

Tentu saja, itu tidak termasuk pengguna sistem operasi bajakan yang susah diketahui angka pastinya. Microsoft, saat ini tengah mengembangkan Windows 10 yang bakal dirilis secara gratis pada tahun ini. Apakah sistem operasi baru itu bisa benar-benar mengubur Windows XP? belum ada analis yang berani memastikan itu. (jon/mas)
 
Peringkat penggunaan sistem operasi:

1.     Windows 7: 58.04 persen
2.     Windows XP: 16.94 persen
3.     Windows 8.1: 10.55 persen
4.     Mac OSX 10.10: 3.96 persen
5.     Windows 8: 3.52 persen
6.     Windows Vista: 1.97 persen
7.     Mac OS X 10.9: 1.61 persen
8.     Lain-lain 3.41 persen