Susahnya Masuk Sekolah Negeri di Daerah Ini
jpnn.com - BATAM - Orang tua murid mulai kesal dengan tindakan pungli oknum dari sekolah negeri di kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya untuk bisa lulus, mereka diminta uang pelicin dengan alasan uang tersebut akan digunakan untuk biaya bina lingkungan membuka lahan dengan tujuan bangun ruang kelas baru.
"Ya, kami diminta uang sebesar Rp 1,75 juta agar bisa masuk ke SMPN 12. Katanya untuk bangun ruang kelas baru," ujar salah seorang wali murid, Surya Pardi, seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group), Sabtu (25/6).
Pada awalnya anak Surya mendapatkan jatah masuk SMPN 12 lewat jatah bina lingkungan dari Komite Sekolah yang bekerjasama dengan RT RW setempat. Pada saat pendaftaran ulang nanti, ia diminta membawa surat keterangan hasil ujian (SKHU), akte, dan nomor pendaftaran.
"Saya juga diminta membawa uang Rp 1,75 juta untuk membuka lahan. Namun, ketika saya buka lahan apa, tak dijelaskan lebih jauh lagi," jelasnya.
Surya menjadi curiga karena pada dasarnya jika ada pembangunan di sekolah negeri merupakan tanggung jawab Dinas Pendidikan Kota Batam. "Komite mengatakan uang tersebut merupakan kesepatakan antara komite dan RT RW dan wajib diikuti oleh saya yang kedapatan jatah bina lingkungan," jelasnya lagi.
Kepala Sekolah SMPN 12, Zurnelis yang dikonfirmasi memberikan jawaban yang tidak jelas. Ia mengaku tidak tahu mengenai uang bina lingkungan tersebut.
"Mungkin itu hasil kesepakatan komite dan RT RW setempat. Kami dari pihak sekolah tak tahu mengenai hal tersebut," ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan warga Kecamatan Batuaji dan Sagulung. Orang tua murid protes setelah anaknya tak diterima dan sebagian keberatan dengan besarnya biaya masuk sekolah yang harus dibayar.
BATAM - Orang tua murid mulai kesal dengan tindakan pungli oknum dari sekolah negeri di kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya untuk bisa lulus,
- Mahasiswa Untar Ikuti Winter Programme in Entrepreneurship, Prof. Amad: Ini Bukti Komitmen
- Mahasiwa Universitas Trisakti Ukir Prestasi di Kompetisi Robotik Dunia
- UP dan Kemendikdasmen Berkolaborasi, Perkuat Literasi Bahasa Indonesia
- ITTS dan IDCloudHost Jalin Kerja Sama Dorong Digitalisasi Pendidikan
- Prof. Kemas Ridwan Jadi Dekan Baru FTUI, Ini Profil & Kiprahnya
- Populix Rilis Peringkat Program Magister di Indonesia, Panduan Memilih Kampus Terbaik