Susahnya Memutus Mata Rantai Peredaran Narkoba

jpnn.com, PONTIANAK - Memberantas peredaran narkoba tak semudah membalik telapak tangan.
Ketika ada pengedar yang tertangkap bukan berarti peredaran narkoba makin minim.
Sebab, selalu ada pengedar lain yang memasarkan barang haram itu.
"Kadang-kadang jadi kurir karena dipaksa, karena dia butuh barang itu juga. Mau beli tak punya uang, dikasih gratis tetapi bawa barang itu, karena sudah ketagihan apa pun dilakukannya," ungkap Kepala Bagian Umum Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kalbar Mashadi Ekasurya Agus sebagaimana dilansir Rakyat Kalbar, Senin (8/5).
Dia menambahkan, bandar tak mengonsumsi narkoba.
“Ketika dilakukan tes urine, negatif. Mereka (bandar) tahu barang itu jelek, pintar mereka, hanya jual," bebernya.
Tak mengherankan, narkoba dalam jumlah banyak sering diselundupkan ke Indonesia.
Apalagi, Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan negara tetangga melalui lima pintu perbatasan.
Memberantas peredaran narkoba tak semudah membalik telapak tangan.
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri
- Kapolri Copot AKBP Fajar Widyadharma dari Jabatan Kapolres Ngada
- Konsultan Spiritual dengan Banyak Pengikut Ternyata Pengedar Narkoba
- Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli Bocah Usia 6 Tahun, Astaga!
- Perilaku Seksual Tak Lazim Kapolres Ngada AKBP Fajar Dikecam
- Anggota Provos Polresta Tanjungpinang Terlibat Narkoba