Susan Jasmine Zulkifli, Lurah yang Sempat Ditolak Warga karena Beda Agama

Anggap Dinamika Biasa, Hanya Ingin Bekerja

Susan Jasmine Zulkifli, Lurah yang Sempat Ditolak Warga karena Beda Agama
Susan Jasmine Zulkifli. Foto: JPPhoto

"Ya, pokoknya saya ingin kerja saja. Saya akan berusaha mengayomi seluruh warga, melayani kebutuhan mereka," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 4 April 1970 itu.

Untuk meredam gejolak yang terjadi, ibu berdarah Padang-Manado ini mengaku telah membicarakannya dengan para tokoh masyarakat sekitar. Saat pertemuan itulah dia memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dirinya hanya akan mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat tanpa dibatasi oleh sekat perbedaan apa pun.

"Saya tegaskan lagi, saya memang Kristen, tapi saya nggak fanatik. Saya di sini hanya perpanjangan tangan pemerintah di atas," ujarnya.

Pada saatnya nanti, kata dia, masyarakat melihat ketulusannya mengabdi tanpa dibatasi sekat-sekat apa pun. Apalagi, hanya karena perbedaan keyakinan. "Saya tidak terganggu. Nanti mereka juga lihat kerja saya. Sebab, saya ke sini bukan untuk membawa misi agama. Tidak," tegasnya.

Ditanya mengenai program kerja yang akan diwujudkannya, Susan mengaku ada beberapa yang mendesak. Salah satunya mengatur tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Jalan Lontar. Sebab, TPSA itu berada di pinggir jalan.

Tak jarang sam­pahnya meluber hingga memakan setengah jalan. Sampah-sampah itu menumpuk karena tidak hanya dari masyarakat Kelurahan LA, tetapi juga buangan warga kelurahan lain di Kecamatan Jagakarsa. "Itu sangat mengganggu lalu lintas di sini," katanya. (*/c2/ari)

Mendapat penolakan dari sebagian warga, lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ini bergeming. Dia tetap menjalankan tugas dengan giat. Protes warga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News