Susi ART Ferdy Sambo Mendiskreditkan Brigadir Yosua, Reza Indragiri: Menyedihkan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Pusat Kajian Asesmen Warga Binaan Pemasyarakatan, Poltekip Kemenkumham Reza Indragiri menyoroti kesaksian ART Ferdy Sambo, Susi dan sekuriti Damianus Laba Kobam alias Damson mengumbar sifat-sifat negatif mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di ruang sidang.
Di antara, mereka menyebut Yosua sosok yang suka marah-marah alias tempramental, bahkan Brigadir J disebut kerap ke tempat hiburan malam.
"Sifat-sifat negatif mendiang Brigadir Yosua mulai dikulik di ruang sidang. Ini namanya profiling. Dan karena Yosua adalah korban, maka profiling yang disusun semestinya adalah victim profiling," ujar Reza menyampaikan analisisnya kepada JPNN.com, Kamis (10/11).
Menurut Reza, alih-alih membuat publik paham dan bersimpati akan kondisi Yosua yang membuatnya menjadi korban pembunuhan berencana, victim profiling itu justru mendiskreditkan eks ajudan Ferdy Sambo sebagai orang dengan serbaneka tabiat buruk, terlepas apakah profiling itu benar atau tidak.
"Sifat-sifat buruk Yosua itulah yang seolah membenarkan bahwa almarhum telah melakukan kekerasan seksual. Jadi, victim profiling tentang Yosua itu justru beraroma criminal profiling," tutur
Pria yang juga pakar psikologi forensik itu juga mencermati sejumlah saksi yang begitu kompak dan fasih menyebut watak-watak buruk Yosua, namun tidak ada satu pun kata sifat yang positif tentang Brigadir J.
Reza bahkan menyebut para saksi itu 'hebat'. Sebab, mereka punya proses berpikir yang sama, artikulasi spontan yang sama, kosakata yang sama, dan 'kelupaan' yang sama untuk menyebut satu kebaikan pun tentang Yosua.
"Filter mentalnya seragam, semua isi keterangan mereka pun kelam. Saya berharap ada fairness dan purposefulness," ucap penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.
Begini analisis Reza Indragiri soal aksi Susi ART Ferdy Sambo dan sekuriti Damson mendiskreditkan mendiang Brigadir Yosua di ruang sidang.
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024