Susi Pudjiastuti: Tak Gentar Lawan Aktor Besar, Berdalih Jaga Laut
Dalam diskusi publik 'Arah Pembangunan Indonesia 2019-2024: Menimbang Ide dan Gagasan Pasangan Capres-Cawapres' pertengahan Oktober lalu, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Sudirman Said, sempat menyebut dampak negatif dari kebijakan perikanan Indonesia yang berlaku saat ini.
"Saya berkeliling pantai di Jawa Tengah, banyak nelayan yang mengeluhkan kalau nasib mereka sekarang sangat susah di bawah kebijakan sekarang ini. Pendapatan mereka menurun drastis," kata mantan calon Gubernur Jawa Tengah di Pilkada 2018 ini.
Di sisi lain, menjelang 'Konferensi Laut Kita', Menteri Susi justru mengingatkan pentingnya penyelamatan laut dan kesadaran bahwa laut adalah salah satu pusat kehidupan.
"Kita harapkan dunia bersama berkomitmen tentang wilayah laut yang dilindungi. Kita harus perangi sampah plastik, karena limbah plastik Indonesia kemana-mana, yang dari mana-mana juga kita kena karena laut itu tidak bisa dibentengi tidak bisa dibatasi jadi problem of ocean is problem of all of us! (masalah laut itu masalah kita semua)."
Ia juga menampik Indonesia gentar akan protes dari negara ekonomi besar.
"Saya tidak melihat China, atau negara apa, Amerika kalau curi ikan ya saya tenggelamkan kapalnya, sama saja, saya dalam bekerja tidak lihat negara mana ukuran apa, kalau mereka salah ya..tanggung konsekuensinya, tenggelamkan!."
Photo: Susi Pudjiastuti perjuangkan adanya hak laut. (ABC; Nurina Savitri)
Atas keberanian dan semangat yang ia miliki dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik, Susi merasa berhutang budi kepada kedua orang tuanya.
"Mereka karakter-karakter yang sangat kuat, very logic (sangat logis), very rational (sangat rasional), tapi juga good heart sincere (berhati tulus). Jadi itu yang diterapkan ke anak-anaknya. Itu yang selalu jadi panduan bagi saya," tutur Susi kepada ABC.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata