Susno Duadji : BI Telat Berikan Data
Rabu, 20 Januari 2010 – 17:39 WIB
JAKARTA - Susno Duadji benar-benar memenuhi janjinya untuk buka-bukaan soal Kasus Bank Century di depan Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century bentukan DPR. Selama hampir tujuh jam, termasuk diselingi dengan istirahat untuk salat dan makan siang, mantan Kabareskrim Polri itu membeberkan berbagai hal tentang masalahyang selama ini menjadi pertanyaan publik maupun anggota Pansus.
Kejutan demi kejutan muncul saat perwira polisi berbintang tiga yang kini non-job itu memberi kesaksian, sehingga memaksa para anggota Pansus dalam rapat yang dipimpin Yahya Sacawirya itu melakukan pendalaman. Dalam hal perintah penangkapan Robert Tantular misalnya, Susno menegaskan bahwa cukup bukti bagi Polri untuk melakukan penangkapan meski prosesnya masih penyelidikan.
Baca Juga:
Dalam rapat itu, anggota Pansus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, meminta klarifikasi Susno. "Waktu itu JK (Jusuf Kalla) mengatakan itu perampokan dan meminta penangkapan. Tetapi Bank Indonesia menyatakan tidak cukup alat bukti," ujar Fahri.
Menanggapi pertanyaan itu, Susno menegaskan bahwa dirinya sudah tahu adanya kredit fiktif di Bank century. Namun yang membuat Susno tidak habis pikir, tentunya Bank Indonesia sebagai pihak yang melakukan pengawasan terhadap perbankan juga tahu hal itu. Susno mengatakan, pelanggaran itu seharusnya sudah diketahui BI yang melakukan audit tiga bulanan.
JAKARTA - Susno Duadji benar-benar memenuhi janjinya untuk buka-bukaan soal Kasus Bank Century di depan Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century
BERITA TERKAIT
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global