Susno: Markus Besar Belum Diumumkan
Gayus dan Andi Kosasih Dinilai Hanya Pemain Sinetron
Kamis, 01 April 2010 – 15:52 WIB

Susno Duadji. Foto : Dokumen JPNN
JAKARTA- Mantan Kabareskrim Komjen (Pol) Susno Duadji membuat pernyataan mengejutkan saat diskusi bertajuk 'Susno Disayang, Susno Ditendang' di Gedung YTKI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (1/4) siang. Susno mengungkapkan bahwa penangkapan pegawai pajak Gayus Tambunan dan markus Andi Kosasih belum termasuk markus kelas kakap. Membuka sendiri kasus di Mabes Polri, Susno merasa tidak sanggup. "Kalau saya sendirian di dalam, saya mati. Ibarat memberi garam ke lautan, ikannya tambah segar," beber Susno.(gus/jpnn)
"Gayus itu kecil, masih ada markus besar yang belum diumumkan. Gayus itu cuma pemain sinetron. Andi Kosasih kecil, pengacara yang ditangkap juga (markus) kecil, yang besar-besar belum diumumkan," kata Susno dihadapan Forum Umat Islam (FUI) dalam diskusi Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan (FKSK).
Baca Juga:
Susno mengatakan penahanan Kompol A oleh Tim Independen Mabes Polri, belum menjawab pembongkaran markus oleh Susno. “Markus besar belum ditangkap. Baru Kompol, jenderalnya belum. Kemudian di Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tangerang, dan di Pajak, belum,” bebernya.
Baca Juga:
JAKARTA- Mantan Kabareskrim Komjen (Pol) Susno Duadji membuat pernyataan mengejutkan saat diskusi bertajuk 'Susno Disayang, Susno Ditendang' di Gedung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun