Susno Minta Radja dan Edmon Dipidana
Senin, 05 April 2010 – 02:06 WIB
Bahkan saat berdinas sebagai Kapolda Jabar, peluang untuk mendapatkan suap juga demikian besar. Sebab, saat berkarir di Jawa Barat itu, pihaknya menyikat jutaan miras, belum lagi produk-produk bajakan yang bertebaran di wilayahnya. "Tapi saya tak mau menerima uang-uang itu," katanya.
Kepolisian, kata Susno, akan berubah baik apabila petingginya satu kata dan satu perbuatan. "Kalau bilang tidak korupsi, ya jangan lagi terima setoran," katanya. Dalam bedah buku itu, Susno juga menceritakan pengalamannya berdinas di Surabaya, sebagai Wakapolwiltabes Surabaya. Dia mengaku dicopot dari jabatannya sebagai orang kedua di kepoilisian Surabaya, karena tetap melanjutkan kasus uang palsu yang diungkapnya. "Ada perintah dari atas untuk menghentikan, tapi jalan terus, akibatnya dicopot," ungkap Susno. Namun berkat kegigihan itu, tersangka uang palsu itu divonis delapan tahun penjara oleh hakim.
IzHarry yang menulis buku "Bukan Testimoni Susno" itu mengurai hal-hal menarik dalam bukunya itu. Di antaranya, Susno menyebut antara ruangan Kapolri dan Wakapolri yang diperuntukkan untuk seseorang yang bukan anggota kepolisan. Siapa dia, IzHarry enggan menyebut. "Yang pasti orangnya sangat terkenal. Dan siapapun tahu siapa orang itu," katanya. Dalam waktu dekat, kata dia, Susno masih akan membongkar lima kasus lagi. (git)
SURABAYA - Mantan Kabareskrim Susno Duadji makin berani menuntut penuntasan kasus mafia pajak yang melibatkan dua jenderal kepolisian Brigjen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya