Susno Nilai Isu Teroris Alihkan Penahanannya
Minggu, 16 Mei 2010 – 09:18 WIB
JAKARTA -- Mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji terus melakukan perlawanan atas penahanannya. Yang terbaru, Susno menilai operasi antiterorisme yang saat ini digelar Mabes Polri adalah pengalihan terhadap kasusnya. Saat dukungan terhadap Susno menguat, seperti dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud M.D., polisi mencari isu baru. "Kalau soal teroris, ini kan sebenarnya sudah lama ada. Polisi menunggu saja momentum. Masyarakat juga tahu dan sudah dewasa," tuturnya.
Ucapan Susno itu diungkapkan politikus Ali Mochtar Ngabalin setelah menjenguknya di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jabar. "Pak Susno menyampaikan (penangkapan teroris, Red) itu bukan barang baru, tapi pengalihan isu. Masyarakat harus paham," ujar Ali Mochtar Ngabalin ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (15/5). Mantan anggota Komisi I DPR itu juga menyebut bahwa Susno punya data kuat soal adanya rekayasa dalam pengungkapan kasus terorisme belakangan ini. "Harapannya tinggal masyarakat mendoakan kesehatannya agar bisa berjuang," katanya.
Baca Juga:
Saat ini, tutur dia, Susno dalam kondisi sehat. "Beliau cerita bahwa alasan utama penahanannya bermula dari kasus kecurangan DPT (daftar pemilih tetap) dan kasus dugaan korupsi IT (information technology) KPU yang akan dibongkar KPK," terangnya. Saat itu, jelas Ngabalin, sebagai Kabareskrim, Susno menyatakan siap mendukung KPK. "Tetapi, tiba-tiba ada pembunuhan Nasruddin, Antasari kena. Lalu, kasus cicak-buaya, mafia pajak, Century, dan sekarang Susno ditahan," jelasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji terus melakukan perlawanan atas penahanannya. Yang terbaru, Susno menilai operasi antiterorisme
BERITA TERKAIT
- Menko Perekonomian Sebut PSN PIK 2 Hanya Terkait Tropical Coastland
- Innalillahi, Yusri Yunus, Jenderal Periang Tutup Usia
- Kemendagri Dorong Pemda Terapkan ETPD Guna Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
- Penyelesaian Hukum di Indonesia Harus Mengedepankan Restorative Justice
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Gulkarmat Jakarta Barat Pastikan Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dilanjutkan Besok