Suspect Ebola Madiun Makin Parah
Muncul Pasien Baru di Kediri
”Pengecekan terus dilakukan berulang kali sampai kami mau menuju bandara,” jelas pria yang sudah delapan tahun bekerja di Liberia tersebut.
Tidak berhenti di situ, pemeriksaan para TKI yang pulang atas perintah langsung Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia tersebut masih berlanjut hingga bandara transit di Maroko dan Abu Dhabi. Khusus di Maroko, lanjut dia, para TKI bersama rombongan lain dari Liberia diperiksa dengan menggunakan peralatan canggih yang berupa laser sensor tubuh.
”Pemeriksaan di Maroko termasuk yang paling ketat. Karena banyak dokter dan tim kesehatan yang dilibatkan dalam pemeriksaan,” ujarnya.
Setiba di Indonesia Sabtu lalu (25/10), pemeriksaan masih tetap dilakukan. Kendati tidak seketat di Liberia dan Maroko, pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta tetap menerapkan SOP WHO.
”Karena kami dikawal petugas kedutaan,pemeriksaan tidak lama,” imbuhnya.
Hari Prasetyo, rekan lain Muh yang bekerja di Afrika, juga yakin bahwa Muh hanya menderita malaria. Penyakit itu, terang dia, kerap dialami Muh ketika lelah atau tidak fit.
”Memang gejala awal nyaris mirip dengan penyakit ebola. Tapi, saya yakin dia (Muh, Red) tidak terjangkit. Lha wong pemeriksaannya superketat kok,” beber dia sembari berharap Muh, yang bekerja pada bagian pengoperasian buldoser di perusahaan kayu tersebut, segera sembuh dan pulang ke rumah.(baz/tyo/yupmia)
KEDIRI – Gelombang kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Afrika Barat ke Jawa Timur membuat semua pihak harus waspada. Sebab, setelah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- 69 Perusahaan dan Organisasi Raih SNI Award 2024
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- Edi Optimistis Gugus Tugas Polri Percepat Terwujudnya Swasembada Pangan
- Kantor Imigrasi Bekasi Bertekad Berantas TPPO