Suspensi Dibuka, Saham Bakrie Telecom Masih Stagnan
Kamis, 06 September 2012 – 01:44 WIB
Corporate Secretary BTEL, Harry Prabowo, dalam keterbukaan ke BEI kemarin memang menyatakan bahwa seluruh kewajiban perseroan telah diselesaikan. "Bersama ini kami konfirmasi bahwa seluruh kewajiban kami atas obligasi BTEL 1 tahun 2007 telah kami selesaikan seluruhnya," katanya.
Baca Juga:
Seolah mengakhiri citra negatif perseroan, Standard & Poor's kemarin langsung menaikkan peringkat utang BTEL dari CCC+ menjadi B-(minus) menyusul keberhasilan pelunasan utang obligasi perseroan senilai Rp 650 miliar. "Standard & Poor's menaikkan peringkat utang jangka panjang Bakrie Telecom dari CCC+ menjadi B- dengan Outlook Stable," ujar Analis Standard & Poor's, Paul Draffin dalam siaran persnya,"kemarin.
Seperti diketahui BTEL meraih"dana sebesar Rp 557 miliar dari penerbitan saham baru Non-HMETD serta utang bank senilai USD 50 juta yang seluruhnya digunakan untuk pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada 4 September 2012 tersebut.
"Kami minta maaf karena target pembayaran sehari lebih cepat tidak bisa terealisir karena kendala teknis yaitu terpotong Hari Buruh di AS dan proses konversi dollar yang membutuhkan waktu sehingga pembayaran diterima pemegang obligasi pada pagi ini"(kemarin) tanggal 5 September," kata Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan BTEL, Jastiro Abi. Tidak ada pergerakan pada saham BTEL pada perdagangan kemarin sehingga ditutup stagnan di level 137 per lembar.(gen)
JAKARTA - Saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mulai perdagangan Rabu (5/9) sudah aktif kembali setelah perusahaan telekomunikasi grup Bakrie itu akhirnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi