Sustainable Energy Solusi untuk Permasalahan Minyak Goreng
Oleh: Febri wahyuni Sabran, Jubir Muda DPP PAN
Dengan melimpahnya stok dalam negeri pemerintah bisa melakukan kebijakan baru dengan melibatkan konversi energi di dalam regulasinya.
Limpahan setengah stok sawit saat ini bisa diproduksi untuk menjadi bio-diesel yang dapat bermanfaat untuk kebutuhan dalam negeri.
Tidak hanya itu, ekonomi sirkular dapat dimanfaatkan dalam mengelola UCO yang terdapat pada hilir minyak goreng, yaitu dari limbah-limbah rumah tangga dan UKM.
Sekitar 7,8 juta liter minyak jelatah dari sektor rumah tangga dan UKM dihasilkan atau setara 21 ribu liter per hari (Katadata 2019).
Model ekonomi sirkular merupakan model yang lebih baik dari model ekonomi linier (produksi – konsumsi – disposal) dengan tujuan untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan potensi dari setiap material serta dapat memulihkan material yang telah sampai pada usia akhir dengan inovasi teknologi yang ramah lingkungan (Marino and Pariso, 2016).
Ekonomi sirkular dapat memberikan solusi untuk meningkatkan daya beli pada rumah tangga dan UKM terhadap minyak goreng sehingga tercipta rantai pasok yang berkelanjutan dan keseimbagan antara hulu dan hilir.
Dengan adanya tambahan penghasilan rumah tangga dan UKM dari UCO menjadi energi memberikan kemudahan bagi Ibu Darmiah untuk membeli minyak goreng.
Selain dapat meredam teriakan petani sawit dan ibu-ibu, kebijakan ini juga berdampak terhadap proteksi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran UCO.
Ekonomi sirkular memberikan solusi untuk meningkatkan daya beli pada rumah tangga & UKM terhadap minyak goreng sehingga tercipta rantai pasok berkelanjutan.
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- Pantauan Harga Pangan Menjelang Natal & Tahun Baru
- Minyak Goreng Turun, Harga Telur Ayam Malah Naik
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit