Susu Beracun Tak Hanya Dijual di Tiongkok
Kamis, 18 September 2008 – 10:17 WIB

Susu Beracun Tak Hanya Dijual di Tiongkok
BEIJING - Skandal susu beracun di Tiongkok terus melebar. Susu formula untuk bayi itu ternyata juga dipasarkan di sedikitnya lima negara lain, yaitu Bangladesh, Myanmar, Yaman, Burundi, dan Gabon. Keterangan tersebut diperoleh dari dua perusahaan -Suokang dan Yashili- yang produksi susunya juga terdeteksi beracun.
Di sisi lain, kekhawatiran para orang tua juga menjadi-jadi, apalagi jumlah bayi yang sakit akibat susu terkontaminasi melamin itu sudah membengkak lima kali lipat dari yang diumumkan sebelumnya. Menteri Kesehatan Chen Zhu mengatakan jumlahnya menyentuh angka 6.244 bayi.
Baca Juga:
Di antara jumlah tersebut, 4.917 bayi mengalami gejala ringan dan 1.327 dirawat di rumah sakit. Sedangkan jumlah bayi yang menderita gagal ginjal parah mencapai 158 serta korban meninggal menjadi tiga bayi. Bayi ketiga yang menemui ajal akibat mengonsumsi susu beracun itu tinggal di Provinsi Zhejiang. Chen tidak merinci identitas korban. Dua korban meninggal lainnya adalah bayi laki-laki 5 bulan dan bayi perempuan 8 bulan yang sama-sama dari Provinsi Gansu.
Sebagian besar buah hati yang sakit itu diketahui mengalami gangguan ketika buang air kecil karena mempunyai batu ginjal. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban fatal lebih banyak, selain memusnahkan susu formula yang terkontaminasi, pemerintah menyediakan layanan kesehatan cuma-cuma serta membuka hotline. Saat ini, sedikitnya 1.300 bayi korban susu maut dirawat di rumah sakit.
BEIJING - Skandal susu beracun di Tiongkok terus melebar. Susu formula untuk bayi itu ternyata juga dipasarkan di sedikitnya lima negara lain, yaitu
BERITA TERKAIT
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Sibuk Bela Palestina, Puluhan Mahasiswa Asing Diusir dari Amerika
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump