Susu Segar Dalam Negeri Butuh Kepastian Pasar dan Harga
jpnn.com, JAKARTA - Peternak sapi perah lokal menuntut pemerintah segera menciptakan pasar dan harga jual yang bagus jika ingin produksi susu segar dalam negeri (SSDN) berkualitas meningkat.
Dengan demikian, target memenuhi 40 persen kebutuhan susu nasional pada 2020 juga bisa tercapai.
"Sebab, kalau peternak lokal dibiarkan bersaing dengan industri besar pengimpor bahan baku susu yang harganya lebih murah, pasti kalah," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf, Minggu (25/3).
Menurut dia, apa pun aturannya, jika tanpa implementasi dan campur tangan yang nyata, target pemerintah memenuhi kebutuhan susu nasional akan selamanya sebatas wacana.
Tugas pemerintah adalah memastikan SSDN punya pasar dan harga jual layak.
"Setidaknya, SSDN harus mendapatkan pangsa pasar seluas-luasnya dan terserap penuh di dalam negeri," ujar Rochadi.
Saat ini, imbuh Rochadi, harga jual susu segar di tingkat peternak lokal berkisar Rp5.000-6.000 per liter.
Bagi industri pengolahan susu (IPS), harga tersebut masih lebih mahal dibanding harga impor bahan baku susu.
Peternak sapi perah lokal menuntut pemerintah segera menciptakan pasar dan harga jual yang bagus jika ingin produksi susu segar dalam negeri meningkat
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor
- Arutmin Serahkan 6 Ekor Sapi Betina untuk Kelompok Tani
- Kebutuhan Susu Segar Meningkat, Garudafood Perkuat Peternak Sapi Perah Lokal
- Sinergi PNM dan ANTAM Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas dan Suplai Susu