Susuran Jajaran Direksi Danantara Bikin Investor Kecewa, Kok Bisa?

"Tidak adanya pemisahan yang jelas antara kebijakan pemerintah dan strategi investasi Danantara menciptakan ketidakpastian yang tidak diinginkan oleh investor," ucapnya.
Narasi Besar Tanpa Komitmen Penuh
Pemerintah terus menggaungkan bahwa Danantara akan menjadi pilar penting dalam pengelolaan aset negara dan investasi strategis.
Namun, narasi besar ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan.
"Jika benar Danantara merupakan proyek strategis jangka panjang, mengapa para direksinya tidak diminta untuk mendedikasikan diri sepenuhnya?" kata Nur Hidayat.
Dia menilai dalam praktik terbaik global, pemimpin sovereign wealth fund umumnya direkrut dari kalangan profesional yang memiliki rekam jejak di bidang keuangan, investasi, dan tata kelola.
Keberadaan eksekutif yang masih menjabat di kementerian atau perusahaan lain menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak memiliki perhatian penuh terhadap tugas mereka di Danantara.
"Ini dapat mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil dan efektivitas eksekusi strategi investasi," pungkas Achmad Nur Hidayat.(mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Rangkap jabatan ini mengirimkan sinyal buruk ke pasar bahwa Danantara bukanlah entitas yang memiliki struktur profesional yang kuat
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Investasi di Danantara Bisa jadi Modal Program Pembangunan
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Jadi Dewas Danantara
- Ekonom Nilai Danantara jadi Sinyal Positif untuk Investor
- Ekonom UGM Nilai Danantara Bisa Memperkuat Transparansi Pengelolaan BUMN
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia