Susut dan Limbah Pangan Berdampak pada Kualitas Gizi Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) bersama Indonesia dan Jejaring Pascapanen untuk Gizi Indonesia (JP2GI) terus berupaya meningkatkan kesadaran untuk mengurangi susut dan limbah pangan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Hal ini untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan pembelajaran tentang susut hasil pascapanen serta upaya pengurangannya untuk perbaikan gizi masyarakat dan menata jalur distribusi dan pasar agar lebih baik, hususnya di bidang perikanan.
GAIN dan JP2GI juga mendorong perbaikan sektor UMKM pangan dan perikanan yang belakangan terdampak pandemi Covid-19.
“Kami terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap makanan,” kata Ravi Menon, County Director GAIN Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/9).
Melalui Hari Kesadaran Susut dan Limbah Pangan Sedunia pada 29 September, lanjut Ravi, GAIN dan JP2GI berupaya mempromosikan riset dan inovasi agar tidak ada makanan yang terbuang.
“Menyedihkan kalau makanan sudah susah-susah kami produksi harus rusak dan terbuang sebelum sampai ke konsumen karena kurangnya teknologi, infrastruktur, dan inovasi," ujarnya.
Hasanudin Yasni, penasehat JP2GI menambahkan, pihaknya juga terus mendorong pelaku UMKM mengurangi susut hasil dan limbah pangan dengan melakukan berbagai langkah efesiensi.
Seperti mengubah pola pemasaran ke sistem digital, melakukan inovasi produk, dan menambah fasilitas pendingin khusus untuk industri perikanan.
Kesadaran masyarakat untuk mengurangi susut dan limbah pangan dinilai masih kurang.
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi
- Penderita Diabetes Wajib Tahu Alternatif Diet Sehat dari Jagung dan Singkong
- MASINDO Gelar Diskusi, Soroti Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak