Sutarman Galau Pilih Kabareskrim

Sutarman Galau Pilih Kabareskrim
Sutarman Galau Pilih Kabareskrim

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch menilai bahwa Kapolri Jenderal Sutarman dan tidak mampu bersikap tegas dan profesional. Terbukti sudah hampir dua minggu jabatan Kabareskrim dibiarkannya kosong.

"Padahal posisi Kabareskrim sangat strategis, apalagi aksi penembakan misterius terhadap polisi hingga kini tak kunjung terungkap," kata Neta, Jumat (8/11).

Karenanya, IPW mendesak Sutarman agar menunjukkan sikap profesionalnya dengan segera menetapkan siapa yang akan menjadi Kabareskrim. "Sutarman jangan terombang ambing dgn manuver pihak-pihak tertentu," kata Neta.

Menurut Neta, Sutarman harus mampu menunjukkan integritas dan kapabilitasnya. Dia mengatakan, dibiarkannya posisi Kabareskrim kosong menjadi hal aneh. "Sebab, Wakapolri Oegroseno pernah mengatakan, Kabreskrim baru akan diumumkan pada Selasa pekan lalu," ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi ini seakan menunjukkan bahwa Polri tidak solid pasca ditunjuknya Sutarman menjadi Kapolri. "Tidak "berhasilnya" Sutarman menunjuk Kabareskrim dalam waktu cepat menggambarkan adanya "pertarungan" yang hebat di internal Polri, di kalangan elit-elit Polri," jelasnya.

Menurutnya pula, "pertarungan" ini tidak sekadar tarik menarik antar elit tapi juga sudah pada tahap ganjal mengganjal jago masing-masing. Kondisi ini diperparah dengan sikap Sutarman yang seakan terlihat ragu-ragu dan galau.

"Untuk itu IPW mengimbau Sutarman bersikap tegas, memilih satu dari sekian banyak pati Polri yang potensial menjadi Kabareskrim," katanya.

Pantauan IPW, kata Neta, ada lima nama menjadi calon kuat Kabareskrim yakni, Komjen Badroddin Haiti, Irjen Anas Yusuf, Irjen Putut Bayuseno, Irjen Arief Wahyudunadi, dan Irjen Ronny Sompie.

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch menilai bahwa Kapolri Jenderal Sutarman dan tidak mampu bersikap tegas dan profesional. Terbukti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News