Sutarmidji Ungkap Tantangan Meningkatkan Ekonomi Kalbar, Salah Satunya Ekspor yang Belum Tercatat
jpnn.com, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkap tantangan meningkatkan ekonomi Kalbar melalui ekspor.
Dia menegaskan bahwa tantangan meningkatkan ekonomi Kalbar saat ini ialah sebagian besar ekspor masih belum tercatat di daerahnya atau masih melalui pelabuhan luar.
Menurut Sutarmidji, Kalbar memiliki banyak produk unggulan ekspor terutama dari hasil pertanian dan perkebunan seperti crude palm oil, karet, pinang, sarang burung walet serta dari pertambangan.
“Namun, semua, sebagian besar ekspornya masih melalui pintu ekspor atau pelabuhan luar seperti Lampung,” kata dia.
Sutarmidji menyampaikan itu saat memberikan sambutan dalam webinar pengembangan ekonomi daerah “Akselerasi Pengembangan Industri Kelapa Sawit untuk Mendukung Ekonomi Berkelanjutan di Provinsi Kalba”, Kamis (16/9).
Menurut dia, sejauh ini ekspor melalui pintu ekspor Kalbar di Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, masih belum maksimal.
“Volume ekspor dari pintu Kalbar masih kecil dan itu tentu berdampak ke penerimaan pajak ekspor ke Kalbar minim,” ungkapnya.
Sutarmidji memprediksi apabila operasional Pelabuhan Kijing bisa optimal, ekonomi Kalbar dalam hal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bisa tertinggi di Kalimantan.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan bahwa tantangan meningkatkan ekonomi Kalbar saat ini ialah sebagian besar ekspor masih belum tercatat di daerahnya atau masih melalui pelabuhan luar.
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai
- Kemendag Dorong Pengusaha Mikro Ekspansi di Pasar Global lewat 'UMKM BISA Ekspor'
- Genjot Ekonomi di Perbatasan RI-Timor Leste, Bea Cukai Gelar Expo di PLBN Motaain