Sutiyoso Mengenang Insiden Percobaan Penangkapan di Australia
Tersinggung, Malam Itu Juga Pulang ke Indonesia
Kamis, 07 Oktober 2010 – 06:36 WIB
Selain mengusir kedua polisi Federal Australia tersebut keluar dari kamar, Sutiyoso lantas memanggil protokoler setempat. Dia menyampaikan langsung bahwa dirinya sangat tersinggung dengan insiden tersebut. "Kami mohon maaf, Sir (Pak, Red). Kami negara bagian tidak bisa intervensi federal," kata Sutiyoso menirukan tanggapan protokoler acara setempat saat itu.
Mengetahui hal tersebut, Sutiyoso makin tersinggung. Sebagai bentuk protes, dia menegaskan akan kembali ke Indonesia malam itu juga. Perjanjian pun batal dilaksanakan. "Saya harus melawan. Saya tidak mau pasrah begitu saja dengan penghinaan tersebut," tegasnya.
Ternyata kabar insiden tersebut cepat menyebar pula ke Indonesia. Di Jakarta, bahkan sebelum Sutiyoso sampai di tanah air, aksi demonstrasi mengecam kejadian tersebut sudah marak dilakukan. Yaitu, dengan mengepung Kedutaan Besar Australia. Kantor perwakilan itu pun terisolasi selama beberapa hari. "Sampai Jakarta, saya langsung intens dihubungi Dubes Australia. Hari pertama saya diamkan saja, tidak saya angkat teleponnya," ujarnya.
Baru hari kedua Sutiyoso bersedia menerima telepon Dubes Australia yang saat itu dijabat Bill Farmer. Kepadanya, Sutiyoso juga menyampaikan kekecewaan dan protes yang sama. "Lantas, Yang Mulia Gubernur minta apa?" kata Sutiyoso, menirukan tanggapan Bill Farmer, lantas tersenyum.
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso punya pengalaman percobaan penangkapan saat melakukan kunjungan dinas di Australia pada 29 Mei 2007. Dia diminta untuk
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408