Sutiyoso Mengenang Insiden Percobaan Penangkapan di Australia
Tersinggung, Malam Itu Juga Pulang ke Indonesia
Kamis, 07 Oktober 2010 – 06:36 WIB
Dengan lugas, gubernur DKI dua periode itu (1997-2002 dan 2002-2007) menyampaikan permintaannya agar pemerintah Australia meminta maaf secara resmi terjadinya insiden tersebut. Selain itu, Sutiyoso meminta dua polisi Federal yang memaksa masuk kamar hotelnya saat berada di Sydney supaya diperiksa. Tindakan mereka tidak selayaknya dilakukan kepada tamu negara.
Kedua tuntutan tersebut dipenuhi. "Saya hanya ingin memberikan pelajaran kepada mereka karena mereka ini kecenderungannya arogan, menganggap negara kita ini seperti negara yang rendah," papar Sutiyoso.
Lantas terkait kasus sejenis yang dialami Presiden SBY, bagaimana sendainya Sutiyoso berada di posisi presiden? "Kamu ngerti kan, aku orangnya nekad. Pasti aku tetap berangkat. Ditambah tamu negara itu punya hak imunitas. Kalau berani macam-macam, malah repot mereka," tegas Sutiyoso.
Menurut dia, ancaman dari Republik Maluku Selatan (RMS) tidak perlu ditanggapi berlebihan. Sebab, dia menilai, kekuatan gerakan separatis itu kecil. "Tapi, ya saya kan nggak tahu informasi apakah yang diterima presiden. Barangkali memang ada alasan-alasan khusus di baliknya," imbuhnya. (*/c4/agm)
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso punya pengalaman percobaan penangkapan saat melakukan kunjungan dinas di Australia pada 29 Mei 2007. Dia diminta untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408