Sutopo Inspirator Terbaik 2018 Bagi Pasien Kanker Paru-Paru
"Kewaspadaan harus ditingkatkan pada orang-orang yang mempunyai faktor-faktor risiko," katanya.
Kanker paru merupakan jenis yang paling banyak didiagnosis di dunia. Kanker paru juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker yakni sebesar 18,4 persen dari total kematian karena kanker.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sepanjang 2018 ini terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru dan 1,8 juta kematian karena kanker paru.
Dengan kata lain satu dari lima kematian pada kanker terjadi akibat kanker paru. Hal ini tidak lepas dari tingkat kesembuhannya yang hanya sekitar 16-18 persen saja.
Di Indonesia, angka itu tak jauh berbeda. Data dari Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) menunjukkan kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker. Angka kematian karena kanker paru di Indonesia bahkan mencapai 88 persen.
Kanker paru masuk dalam golongan kanker paling mematikan lantaran sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut.
Angka harapan hidup pada penderita kanker paru lebih rendah dibanding kanker lain yakni hanya 12 persen.
Oleh karena itu deteksi dan diagnosis dini penting bagi penderita kanker paru. Kanker paru memiliki jenis mutasi yang berbeda-beda. Setiap jenis memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Kanker paru-paru masuk dalam golongan kanker paling mematikan lantaran sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut.
- Cegah Serangan Kanker Paru-paru dengan Mengonsumsi 3 Bahan Alami Ini
- Siloam Oncology Summit 2023: Kanker Paru-Paru Mendominasi Kasus di Indonesia
- Kronologis Kepergian Ibunda Gading Marten, Sempat Divonis Kanker Paru-Paru
- Roche Akui Kegagalan, Keampuhan Terapi Kanker Ini Mulai Diragukan
- Lama Tak Muncul di TV, Kiki Fatmala Bawa Kabar Mengejutkan
- Begini Kondisi Ibunda Cut Memey Sebelum Meninggal, Sempat Positif Covid-19