Sutopo Purwo tetap Bikin Rilis sebelum ke Ruang Operasi
Ceritanya, saat itu Gunung Agung berstatus awas. Dia yang bersiaga di Pusat Kendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB merasakan punggung kirinya nyeri ketika duduk.
Khawatir akan kesehatan jantungnya, Sutopo lantas menuju RS Mitra Keluarga Cibubur untuk diperiksa. Hasilnya, jantungnya normal.
Dia lantas dirujuk ke bagian penyakit dalam (internis). Di situ terdiagnosis asam lambungnya naik. Sutopo lalu diberi obat pereda nyeri. Namun, saat obat habis, nyeri kembali lagi.
Sutopo akhirnya berinisiatif ke dokter paru-paru. Setelah pemeriksaan rontgen dan CT scan, dokter menyimpulkan bahwa Sutopo terserang kanker paru-paru stadium 4. ”Saat itu, keluarga saya langsung shock,” tuturnya.
Sutopo lantas melakukan pemeriksaan lagi di RS Mahkota Melaka Malaysia. Hasilnya pun sama. Saat itu, Sutopo memutuskan untuk berhenti sementara dan mengabaikan dulu WhatsApp-nya sambil menunggu operasi biopsi.
Namun, pada Jumat siang, 26 Januari 2018, gempa besar 5,2 skala Richter (SR) yang berpusat di Banten mengguncang Jakarta.
Biasanya, hanya dalam hitungan jam, Sutopo sudah muncul dengan rilis resmi BNPB dan data-data akurat dari lapangan. Namun, hingga sore Sutopo belum juga muncul.
Ternyata, Sutopo masih berada di rumah sakit. Ditemani saudara dan staf BNPB. Sang istri, Retno Utami Yuliangsih, tidak bisa menemani karena juga harus menjalani operasi jantung. Opini dari tim dokter Malaysia malah lebih menyeramkan.
Sutopo Purwo Nugroho, yang dikenal sebagai Juru Bicara BNPB, divonis menderita kanker paru-paru stadium 4.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus