Sutopo Purwo tetap Bikin Rilis sebelum ke Ruang Operasi
Pada 5 Februari 2018, Sutopo sedang menunggu dokter di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Sejak semalam, debit air di Bendung Katulampa sudah menyentuh siaga merah.
Sutopo menyisir dunia maya dan televisi. Belum ada satu pun media yang mengabarkan hal tersebut. Memang ada beberapa info yang beredar. Tapi, bahasanya rumit, normatif.
Sutopo berpikir masyarakat tidak paham apa artinya siaga satu dengan bahasa teknis seperti itu. Padahal, warga Jakarta terancam banjir. Dia pun kembali menekuri HP-nya, mengumpulkan data dan menyusun rilis.
Saat terjadi longsor di Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, 22 Februari lalu, Sutopo tengah berada di ruang bedah RSPAD Gatot Subroto. Bersiap menjalani operasi.
Awalnya, dia berpikir nanti dulu lah. Operasi lebih utama. Namun, belum ada satu pun berita tentang longsor Brebes. Sutopo tetap gelisah. Dia tahu betul bencana longsor pasti mematikan. ”Wah, ini longsor. Pasti banyak korbannya,” tuturnya.
Lagi-lagi, dalam kondisi berbaring di atas ranjang, dia mengontak BPBD dan beberapa instansi yang menangani langsung maupun petugas BNPB di lapangan. Data dia kumpulkan, lalu disusun dalam bentuk rilis.
Sutopo sempat berpikir untuk berhenti saja dari pekerjaannya. Tapi setelah dipikir-pikir, tidak ada gunanya juga dia diam.
”Sakit, sehat, hidup, dan mati bagian dari kehidupan. Semua sudah diatur. Saya nikmati saja. Yang penting, saya ikhtiar,” ujarnya.
Sutopo Purwo Nugroho, yang dikenal sebagai Juru Bicara BNPB, divonis menderita kanker paru-paru stadium 4.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus