Sutradara pun Dibuat Menangis

Sutradara pun Dibuat Menangis
The Act of Killing. Getty Images

jpnn.com - LOS ANGELES - Film tentang salah satu tragedi kemanusiaan paling besar dalam sejarah Indonesia modern, The Act of Killing, lolos menjadi nomine Academy Awards Ke-86 kategori film dokumenter. Film yang dibesut Joshua Lincoln Oppenheimer itu bercerita mengenai sejumlah komandan jagal yang bertanggung jawab atas pelenyapan lebih dari satu juta jiwa pada operasi pembersihan anggota PKI di seluruh Indonesia pasca Gerakan 1 Oktober 1965.

Dikutip dari NY Post, untuk membuat film ini Oppenheimer mewawancarai sekitar 40 orang yang disebutnya sebagai jagal itu. Tapi, wawancara dokumenter dengan salah satu komandan jagal, Anwar Congo, yang paling membuat batinnya remuk. Anwar sendiri adalah jagal yang membantai ribuan orang dan menjadi salah seorang karakter di film yang menonjol.

Hati Oppenheimer paling hancur ketika Anwar melakukan simulasi saat membunuh seorang bayi. Dia menyayatnya dengan pisau di hadapan ayah bayi tersebut. Sebagai reka ulang, Anwar menggunakan boneka teddy bear untuk menggantikan si bayi. Melihat hal tersebut, Oppenheimer tak kuasa membendung air mata.

”Tangis saya mulai pecah,” kata Oppenheimer dalam sebuah adegan di film versi director’s cut.

’’Anwar tahu saya mulai menangis,’’ katanya. Anwar lalu bertanya, ”Josh, kamu menangis”. ’’Ya, saya menangis.”

Hening sejenak, dan Anwar lalu bertanya lagi. ’’Lalu kita harus bagaimana?’’

’’Ya, mari diteruskan,’’ kata Oppenheimer.

Berdasar film ini, sejarah ditulis oleh pihak pemenang, maka belum pernah ada tindakan khusus terhadap tragedi kemanusiaan tersebut, meski mantan Presiden RI Gus Dur sempat melakukan ”rekonsiliasi” dengan eks tapol.

LOS ANGELES - Film tentang salah satu tragedi kemanusiaan paling besar dalam sejarah Indonesia modern, The Act of Killing, lolos menjadi nomine Academy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News