Suu Kyi Boleh Bertemu Pengacara
Senin, 11 Agustus 2008 – 12:50 WIB
YANGON – Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya bisa kembali bertemu dengan pengacaranya, U Kyi Win. Itulah yang dikatakan Juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Nyan Win. Dengan demikian, pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama Suu Kyi dengan pengacaranya itu, setelah lima tahun. ’’Jumat lalu The Lady telah bertemu dengan pengacaranya U Kyi Win,’’ kata Nyan Win. Namun, Nyan Win enggan membeberkan detil pertemuan yang berlangsung selama dua jam, dari pukul satu hingga tiga sore itu. Tahun ini, seharusnya Suu Kyi sudah bebas, tapi ternyata junta malah memperpanjang masa hukumannya hingga tahun depan. NLD pun sangat menentang perpanjangan masa hukuman tersebut. Awal bulan ini, NLD pun telah memberitahukan kepada utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penahanan Suu Kyi itu. Sebab, menjadikannya sebagai tahanan rumah selama enam tahun sama saja dengan melanggar hak asasinya.
Pada kesempatan tersebut, kata Nyan Win, Suu Kyi mendiskusikan tentang penahanan atas dirinya. Sebab, dia telah menjalani hukuman selama lebih dari 12 tahun tanpa diadili. Peraih Penghargaan Nobel Perdamaian yang juga biasa disapa dengan The Ladi itu memang telah menjadi tahanan sejak Mei 2003, dengan sebagian besar menjadi tahanan rumah. Sebab, berdasar aturan hukum di Myanmar, seorang warga negaranya hanya bisa dikenai masa hukuman maksimal lima tahun. Maka, NLD mengajukan banding namun tidak ditanggapi dewan militer.
Baca Juga:
Saat memberikan keterangan tersebut, Nyan Win juga mengatakan bahwa kondisi kesehatan Suu Kyi cukup bagus. Padahal, Suu Kyi terakhir diperiksa dokter adalah Mei lalu. Dan sehari sebelum pertemuan itu, utusan baru PBB untuk Myanmar Tomas Ojea Quintana baru saja bertolak setelah melakukan kunjungan pertamanya. (AFP/AP/dia)
YANGON – Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akhirnya bisa kembali bertemu dengan pengacaranya, U Kyi Win. Itulah yang dikatakan Juru bicara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia