Suud Rusli, Terpidana Mati yang Jadi Instruktur Kedisiplinan di Lapas Porong
Napi Wajib Presensi, Tidak Ada Hukuman Penyiksaan
Sabtu, 07 Januari 2012 – 00:07 WIB

Terpidana mati Suud Rusli saat ditemui secara eksclusif di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya, Porong, Jawa Timur, Rabu (3/1). Foto : Fedrik Tarigan/Jawa Pos
Dalam setiap kesempatan, Suud memberikan semangat bagi para napi yang mengikuti kegiatan AO. "Kita ini bukan orang jelek. Mari tunjukkan bahwa kita bisa," katanya melalui pengeras suara.
Siapa sangka, program tersebut mendapat respons positif dari para napi. Meski kegiatan AO hanya diwajibkan selama tiga bulan, ternyata ada beberapa napi yang "ketagihan". Mereka tetap ikut AO meski sudah lewat dari tiga bulan.
Salah seorang napi yang terus mengikuti AO adalah Budi Santoso, 61. Napi kasus narkoba yang divonis penjara selama empat tahun itu mengaku senang dengan kegiatan AO. Meski usia sudah kepala enam, dia tetap fit dan betah berpanas-panas di lapangan. "Kalau tidak ada kegiatan, malah tidak enak," imbuh penghuni blok A itu.
Hal senada juga disampaikan Sugeng. Penghuni blok B itu malah pernah menitikkan air mata saat berhasil mengibarkan bendera. Dia merasa terharu karena selama ini tidak pernah mendapat pelajaran seperti itu. Karena itu, ketika tidak ada AO pada Sabtu dan Minggu, Sugeng malah sedih. "Diam saja membuat badan sakit," kata napi kasus narkoba itu.
Masih ingat Suud Rusli? Mantan anggota Marinir yang menjadi terpidana mati kasus pembuhan Dirut PT Asaba Budyharto Angsono itu kini mendekam di Lapas
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu