Suud Rusli, Terpidana Mati yang Jadi Instruktur Kedisiplinan di Lapas Porong

Napi Wajib Presensi, Tidak Ada Hukuman Penyiksaan

Suud Rusli, Terpidana Mati yang Jadi Instruktur Kedisiplinan di Lapas Porong
Terpidana mati Suud Rusli saat ditemui secara eksclusif di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya, Porong, Jawa Timur, Rabu (3/1). Foto : Fedrik Tarigan/Jawa Pos
 

Dalam setiap kesempatan, Suud memberikan semangat bagi para napi yang mengikuti kegiatan AO. "Kita ini bukan orang jelek. Mari tunjukkan bahwa kita bisa," katanya melalui pengeras suara.

 

Siapa sangka, program tersebut mendapat respons positif dari para napi. Meski kegiatan AO hanya diwajibkan selama tiga bulan, ternyata ada beberapa napi yang "ketagihan". Mereka tetap ikut AO meski sudah lewat dari tiga bulan.

 

Salah seorang napi yang terus mengikuti AO adalah Budi Santoso, 61. Napi kasus narkoba yang divonis penjara selama empat tahun itu mengaku senang dengan kegiatan AO. Meski usia sudah kepala enam, dia tetap fit dan betah berpanas-panas di lapangan. "Kalau tidak ada kegiatan, malah tidak enak," imbuh penghuni blok A itu.

 

Hal senada juga disampaikan Sugeng. Penghuni blok B itu malah pernah menitikkan air mata saat berhasil mengibarkan bendera. Dia merasa terharu karena selama ini tidak pernah mendapat pelajaran seperti itu. Karena itu, ketika tidak ada AO pada Sabtu dan Minggu, Sugeng malah sedih. "Diam saja membuat badan sakit," kata napi kasus narkoba itu.

Masih ingat Suud Rusli? Mantan anggota Marinir yang menjadi terpidana mati kasus pembuhan Dirut PT Asaba Budyharto Angsono itu kini mendekam di Lapas

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News