Suzuverse Berbagi Solusi Membangun Kebebasan Hidup
Pada dasarnya, konsep desentralisasi dalam konteks blockchain ialah tentang membagi kontrol, dan kewenangan dari satu entitas terpusat menjadi sebuah jaringan yang tersebar luas.
Dalam jaringan terdesentralisasi, tujuannya ialah untuk mengurangi ketergantungan pada satu pihak, dan mencegah kemampuan mereka untuk mengontrol atau memanipulasi sistem secara tidak adil.
“Saat ini, konsep desentralisasi ini akan diperkenalkan kepada publik secara bertahap, supaya publik bisa mendapatkan manfaat dari konsep teknologi tersebut,” ujar Reza.
Suzuverse (SGT) adalah aset crypto yang diperjualbelikan secara global, dan di Indonesia SGT tercatat sebagai aset kripto yang sah dan mendapat izin dari Bappebti untuk diperdagangkan.
Dalam Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2024, daftar aset kripto yang sah untuk diperdagangkan di Indonesia telah diperluas dari 501 menjadi 545 item atau bertambah 44.
Bappebti mengeluarkan peraturan terbaru terkait perdagangan aset kripto di Indonesia, dan Suzuverse (SGT) termasuk di dalamnya.
Suzuverse sendiri saat ini menempati urutan 53 dalam ranking mata uang crypto berdasarkan Indodax market, dengan volume jual beli harian sebesar Rp 1,4 miliar.
Menariknya, di saat bearish (perdagangan secara umum menurun), traffic token Suzuverse justru naik. Sementara di saat bullish (perdagangan naik), token SGT cenderung stabil.
Bagi Anda yang pernah merasa cemas atau stres tentang situasi keuangan? Suzuverse pengin berbagi solusi dalam permasalahan tersebut.
- Ribuan Peserta Ramaikan Indonesia Blockchain Week 2024
- Flipster Hadirkan Penarikan Kripto Bebas Biaya Melalui Kolaborasi BNB Chain
- Platform Tara Cash Permudah Pelanggan Konversi Mata Uang Kripto
- Harga Bitcoin & Aset Kripto Lain Naik Signifikan
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- Dukung Coinfest 2024, Upbit Indonesia Soroti Inovasi Blockchain di RI dan Asia