Swastanisasi Pengelolaan Sampah DKI Sudah 60%
Kamis, 26 Mei 2011 – 10:51 WIB
Eko menjelaskan, selain SDM seperti tukang sapu dan sopir, saat ini armada angkutan sampah banyak yang tidak laik jalan. Dari 841 unit pengangkut sampah, kini tinggal 700 unit yang masih bisa beroperasi. Dari 700 unit itu, yang tidak laik jalan mencapai 40 persen.
Baca Juga:
”Sejak 2008, DKI memang tidak lagi melakukan pengadaan armada kebersihan karena biaya pengadaan, perawatan, bensin, SDM jadi terlalu mahal. Lebih baik diserahkan kepada swasta,” tuturnya.
Berdasar data yang ada, volume sampah Jakarta saat ini berkisar 6.594,7 ton per hari. Tahun 2010 timbunan sampah Jakarta mencapai 6.139,3 ton per hari. Sampah yang tertangani 6.042,3 ton per hari (92,3 persen). Dari jumlah itu, sumber sampah terbesar berasal dari rumah tangga (59 persen). Adapun komposisi sampah organik sebesar 55,37 persen dan anorganik 44,63 persen.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, menyatakan dukunganya terhadap swastanisasi sampah ini. Menurutnya, hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan. Terlebih, pengelolaan sampah oleh swasta memang terbukti cukup baik. "Pada dasarnya kami sangat mendukung swastanisasi sampah ini," tandasnya. (aak/rul/pes/wok)
DINAS Kebersihan DKI Jakarta terus berupaya memperbaiki sistem pengelolaan sampah di ibu kota. Salah satunya dengan menyerahkan kepada pihak swasta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS