Swedia Siapkan Cangkok Rahim Ibu-Anak
Rabu, 15 Juni 2011 – 07:17 WIB
STOCKHOLM - Eva Ottosson, 56, begitu mengasihi putrinya, Sara. Demi kebahagiaan sang putri yang berusia 25 tahun itu, Ottosson pun rela memberikan rahimnya. Hal ini dilakukan Ottosson karena sang buah hati mengidap sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser. Itu membuat dia terlahir tanpa rahim dan alat reproduksi dalam. Saat ini, tim dokter rumah sakit tengah mempersiapkan operasi transplantasi yang supersulit tersebut. "Semoga, transplantasi rahim ini bisa kami lakukan pada awal tahun depan," ungkap Mats Braenstroem, salah satu dokter yang akan terlibat dalam operasi itu. Dia mengakui operasi tersebut akan jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan transplantasi ginjal atau hati.
"Saya rasa, orang tua manapun akan melakukan segala hal demi kebaikan putra dan putri mereka," tutur Ottosson kepada surat kabar Swedia, Aftonbladet, kemarin (14/6). Karena Sara sudah dewasa dan usianya cukup matang untuk menjadi ibu, Ottosson pun berniat mencangkokkan rahimnya ke tubuh sang putri. Dengan begitu, Sara kelak bisa memiliki anak biologis yang dia kandung sendiri.
Baca Juga:
Rencananya, Ottosson akan memberikan rahimnya itu dalam operasi transplantasi di Sahlgrenska University Hospital, Gothenburg, Swedia. Operasi cangkok rahim dari ibu kepada sang putri tersebut akan menjadi yang pertama di dunia. Sebelumnya operasi yang sama, tanpa melibatkan ibu dan anak, pernah berlangsung di Arab Saudi pada 2002, tetapi gagal.
Baca Juga:
STOCKHOLM - Eva Ottosson, 56, begitu mengasihi putrinya, Sara. Demi kebahagiaan sang putri yang berusia 25 tahun itu, Ottosson pun rela memberikan
BERITA TERKAIT
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi