Sweeping Tempe Berakhir Ricuh
Kedelai Meroket, Makanan Rakyat Jadi Barang Mewah
Kamis, 26 Juli 2012 – 04:16 WIB
JAKARTA-Aksi sweeping tempe di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, berakhir ricuh, kemarin. Sweeping yang dilakukan produsen tahu tempe yang tergabung dalam Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) ditentang sejumlah pedagang.
Kericuhan bermula saat anggota Kopti mengambil paksa tahu milik pedagang tahu tempe Agus Ramli, 50, di lantai dua. Saat itu, kios milik Agus hanya ditunggui anak perempuannya, Nurul Aini, 30. Ketika puluhan tahu diambil dari keranjangnya, Nurul hanya diam. Namun, ketika massa Kopti bergeser ke kios lain, Nurul langsung menelepon ayahnya yang berada di luar pasar. Dia melaporkan barang dagangan ayahnya diobrak-abrik oleh massa Kopti. Sontak saja, Agus langsung berlari menghampiri anaknya yang sedang menangis.
Ketika sampai di tangga pasar, Agus bertemu puluhan massa tersebut. Dia menumpahkan amarahnya dengan caci maki. ’’Saya tidak terima barang dagangan saya diobrak-abrik. Kalau mau sweeping ya yang elegan dong. Saya sih mendukung sikap Kopti, tapi jangan begitu caranya. Hayo siapa yang obrak-abrik dagangan saya? Hayo dia harus tanggung jawab,’’ teriak Agus berang.
Pertengkaran terjadi antara Agus dan puluhan massa Kopti dan menarik perhatian pedagang lain. Untungnya, pertengkaran tersebut tidak berbuntut adu fisik. Kedua pihak berhasil dilerai dan diredamkan.
JAKARTA-Aksi sweeping tempe di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, berakhir ricuh, kemarin. Sweeping yang dilakukan produsen tahu tempe yang tergabung
BERITA TERKAIT
- Buka 2 Kantor Cabang Prioritas, Bank Sinarmas Targetkan Kenaikan Nasabah Capai 40 Persen
- Indonesia-Singapura Lanjutkan Kerja Sama untuk Investasi hingga Tenaga Kerja
- BSN Dongkrak Daya Saing Produk Indonesia di Tingkat Global
- Menko Airlangga Ungkap Upaya Pemerintah Jaga Ekonomi Nasional di Tengah Kondisi Global
- Rayakan 15 Tahun Perjalanan Penuh Inovasi, BUKA Umumkan Penajaman Fokus Bisnis
- Arsjad Rasjid tak Lagi Pimpin Kadin, Sikapnya Dipuji