Sweeping Tempe Berakhir Ricuh

Kedelai Meroket, Makanan Rakyat Jadi Barang Mewah

Sweeping Tempe Berakhir Ricuh
KEDELAI NAIK. Pengrajin tempe di sentra produksi tempe di Kerobokan Semarang, Rabu (25/7). Kenaikan harga kedelai import yang melambung naik hingga Rp 8 ribu per kilogram dikeluhkan oleh para pengrajin. Untuk tetap bertahan, para pengrajin ini harus mensiasati dengan menurunkan ongkos produksi. Foto: Dhani Setiawan/Jateng Pos
2.    Mengguyurkan insentif ke petani yang mengembangkan pertanian kedelai.

3.    Jaminan supaya distribusi pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani kedelai.

4.    Perluas lahan pertanian untuk menanam kedelai.

5.    Pengembangan bibit unggul.

Konsumsi Kedelai Indonesia:

Mencapai 2,4 juta ton per tahun.

Sebanyak 1,4 juta ton diserap industri tahu dan tempe.

JAKARTA-Aksi sweeping tempe di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, berakhir ricuh, kemarin. Sweeping yang dilakukan produsen tahu tempe yang tergabung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News