Sweeping Tempe Berakhir Ricuh
Kedelai Meroket, Makanan Rakyat Jadi Barang Mewah
Kamis, 26 Juli 2012 – 04:16 WIB
"Kita harapkan jauh lebih turun lagi. Segera satu-dua hari ini kami akan menetapkan. Minggu ini berlaku, paling tidak akhir bulan ini ditetapkan dan berlaku sampai akhir tahun," tandasnya.
Menteri Pertanian Suswono menambahkan, bea masuk kedelai menjadi nol persen itu diambil lantaran terjadi kondisi darurat akibat persoalan lonjakan harga kedelai. ’’Saya kira tadi untuk kondisi darurat karena persoalan harga kedelai melambung,’’ katanya.
Dia juga memastikan bahwa kebijakan ini hanya bersifat sementara karena diberlakukan hingga paling lambat akhir tahun, dan akan diputuskan oleh tim tarif yang dipimpin Kementerian Keuangan.
Pihaknya mengakui, keputusan itu diambil secara mendadak sebab pemerintah kekurangan lahan untuk menanam kedelai, dan para petani menganggap lebih menguntungkan untuk menanam jagung.
JAKARTA-Aksi sweeping tempe di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, berakhir ricuh, kemarin. Sweeping yang dilakukan produsen tahu tempe yang tergabung
BERITA TERKAIT
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto